10 Cara Merawat Kulit Sensitif yang Mudah Dipraktekkan

ulinulin.com – Kulit sensitif merupakan kulit yang rentan bereaksi. Pada umumnya ia mudah reaktif terhadap faktor lingkungan, seperti matahari, udara, zat-zat tertentu pada suatu produk dan lain sebagainya. Karenanya pemilik kulit sensitif sering merasa frustasi untuk merawatnya. Salah langkah sedikit kulit langsung bereaksi.

Tak heran untuk merawat kulit sensitif dibutuhkan kehati-hatian yang ekstra. Lantas bagaimana cara menangani kulit sensitif? Berikut adalah 10 cara merawat kulit sensitif yang mudah untuk dipraktekkan.

1. Gunakan Step Skincare yang Simple

* sumber: www.freepik.com

Mengaplikasikan banyak produk skincare pada kulit, terutama yang mengandung berbagai active ingredients dengan konsentrasi tinggi atau menggunakan produk yang seharusnya tidak boleh digunakan berbarengan, itu semua dapat membuat kulit sensitif kamu iritasi.

Shilpi Khetarpal, seorang dermatologist menjelaskan pada laman SELF bahwa “less is more” adalah prinsip yang tepat untuk pemilik kulit sensitif. Menggunakan produk skincare yang minimal dengan ingredients list yang simple dapat meminimalisir resiko timbulnya alergi atau iritasi. Jadi, menggunakan cleanser, moisturizer dan sunscreen saja sebenarnya sudah cukup.

2. Pilihlah Skincare yang Tepat

* sumber: www.freepik.com

Pemilik kulit sensitif disarankan untuk menggunakan produk yang dapat menjaga dan menutrisi skin barrier. Cheung pada laman Allure menjelaskan bahwa bahan humectant dan emollient seperti hyaluronic acid dan shea butter dapat mempertahankan kelembaban kulit. Sedangkan ceramides dan fatty acid dapat membantu memperkuat skin barrier.

Gunakan juga produk yang mengandung anti-inflamasi, salah satu contohnya adalah centella aciatica. Dan pastikan semua produk tersebut fragrance free atau tanpa pengharum.

3. Gunakan Physical Sunscreen

* sumber: www.freepik.com

American Academy of Dermatology (AAD) menjelaskan bahwa beberapa bahan chemical sunscreen seperti oxybenzone memiliki potensi untuk membuat kulit iritasi bahkan alergi.

Maka dari itu pilihlah physical sunscreen tanpa campuran chemical sunscreen, yang hanya menggunakan zinc dioxide atau titanium dioxide atau gabungan keduanya sebagai UV filter.

4. Perhatikan Ingredient List

* sumber: library.essentialwholesale.com

Gunakanlah produk-produk yang memang diformulasikan untuk kulit sensitif. Biasanya produk-produk tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang pada umumnya dapat memicu iritasi atau alergi dan terdapat label “hypoallergenic”.

Label tersebut memang dapat memudahkan kamu dalam memilih produk. Namun, akan lebih baik jika kamu mencermati ingredient list untuk lebih memastikan bahwa produk tersebut aman untuk kulit kamu.

Pastikan produk tersebut tidak memiliki bahan-bahan yang dapat memicu alergi, seperti fragrance, sulfat, alkohol, essential oil, pewarna sintetik, dan beberapa bahan pengawet.

Jika ingin lebih aman, konsultasikan produk-produk skincare kamu dengan dokter kulit. Dengan demikian kamu akan diberi arahan apakah produk-produk itu aman atau tidak untuk kulit kamu.

5. Hindari Over Washing dan Over Exfoliating

* sumber: www.freepik.com

Mencuci muka terlalu sering atau terlalu kasar atau menggunakan air panas adalah hal yang harus dihindari oleh pemilik kulit sensitif. Karena hal tersebut justru dapat mengikis skin barrier atau lapisan pelindung kulit yang pada akhirnya dapat menimbulkan iritasi pada kulit.

Jadi gunakan cleanser yang lembut untuk kulit dengan air hangat atau dingin. Dan bersihkan wajah maksimal dua kali sehari. Hal ini juga berlaku pada eksfoliasi meskipun eksfoliasi dapat membantu mengangkat sel kulit mati, membuat kulit lebih halus dan bercahaya.

Namun, jika kamu menggunakan produk eksfoliasi yang salah, seperti scrub yang kasar atau chemical exfoliant dengan konsentrasi tinggi, yang ada kulit akan menjadi merah-merah dan iritasi.

Jadi untuk kulit sensitif, gunakan produk eksfoliasi yang sangat lembut. Dr. Zeichner pada laman Well and Good menyarankan untuk menggunakan PHA atau scrub yang dengan partikel yang halus serta gunakanlah secara perlahan.

Lalu, eksfoliasi kulit sebaiknya hanya 1 sampai 2 kali seminggu. Hindari penggunaan produk eksfoliasi jika kulit sedang mengalami iritasi.

6. Melakukan Patch Test

* sumber: www.freepik.com

Jangan pernah malas untuk melakukan patch test apalagi saat mencoba produk baru. Karena bahan-bahan yang dapat memicu alergi ataupun iritasi pada setiap orang berbeda-beda. Dengan patch test kamu akan mengetahui apakah produk tersebut dapat menyebabkan alergi atau iritasi atau tidak.

Pada umumnya patch test dilakukan dengan cara mengoleskan produk pada belakang telinga atau sekitar jawline atau bagian siku tangan. Jika tidak ada reaksi buruk selama 24-48 jam, maka produk tersebut tidak berpotensi menyebabkan alergi atau iritasi pada kulit. Jika terjadi iritasi pada area tersebut segera oleskan produk yang mengandung soothing agent seperti lidah buaya, oat dll.

Dr. Khetarpal menjelaskan bahwa patch test juga bisa digunakan untuk melihat apa produk itu berpotensi menyebabkan menimbulkan komedo atau jerawat pada kulit. Sehingga kedepannya kamu bisa menghindari produk atau bahan yang dapat memicu kulit kamu bereaksi.

7. Biarkan Kulit Beradaptasi dengan Produk Baru

* sumber: www.freepik.com

Skincare yang mengandung active ingredient biasanya lebih berpotensi untuk menyebabkan breakout, iritasi ataupun alergi. Apalagi jika konsentrasinya tinggi seperti serum. Jika sudah melakukan patch test dan tidak ada reaksi buruk, lebih baik jangan langsung menggunakan produk tersebut setiap hari.

Kurangi frekuensinya menjadi 2-3 kali dalam seminggu. Jika kulit sudah terbiasa baru tambah frekuensi pemakaiannya. Atau bisa juga mencampurnya dengan moisturizer, supaya ia lebih cair dan mengurangi resiko timbulnya iritasi. Jika dengan cara tersebut masih membuat kulitmu iritasi, carilah alternatif ingredients yang lebih gentle dari produk tersebut.

8. Segera Tangani Bila Kulit Bereaksi

* sumber: www.freepik.com

Jika reaksi alergi atau iritasi timbul setelah menggunakan produk yang baru atau produk lama yang baru kamu beli lagi, segera hentikan pemakaiannya. Dan gunakan produk yang mengandung soothing agent untuk meredakan reaksi tersebut.

Jika kamu mencoba produk baru secara bersamaan dan kamu tidak yakin produk mana yang menyebabkan alergi atau iritasi, gunakan produk tersebut satu per satu.

Dan beri jeda setidaknya satu minggu lalu tambahkan produk lainnya. Namun solusi yang paling aman adalah segera kunjungi dokter kulit supaya kamu diberi treatment yang tepat.

9. Pilih Produk Makeup yang Tepat

* sumber: www.freepik.com

Banyak yang menyarankan untuk menggunakan mineral makeup atau silicone based untuk kulit sensitif. Namun tetap saja kamu harus memperhatikan bahan-bahan yang terkandung dalam makeup tersebut. Apabila terdapat banyak bahan pengawet dan parfum atau fragrance, maka produk tersebut tetap tidak aman untuk kulit sensitif.

Nonni pada artikel Elle menjelaskan bahwa solid makeup seperti yang berbentuk stick atau compact cenderung lebih aman. Produk tersebut tidak mengandung air sehingga pengawetnya pun lebih sedikit dibandingkan dengan liquid makeup. Untuk tools, sebaiknya gunakan sponge, namun pilih yang tidak mengandung latex karena berpotensi membuat kulit alergi.

Gunakan eyeliner bentuk pensil karena liquid eyeliner biasanya mengandung latex. Dan selalu perhatikan PAO (Period after Opening) dan expired date produk kecantikan kamu. Agar tidak lupa, beri label yang berisi tanggal kapan produk tersebut dibuka.

10. Gunakan Produk Body Care yang Tepat

* sumber: www.freepik.com

Kulit sensitif tidak hanya terjadi pada kulit wajah, namun bisa terjadi juga pada tubuh. Gunakan sabun mandi yang tidak ada wanginya atau fragrance free. Dan jika memungkinkan, hindari mandi dalam waktu yang lama. Keep it short yet effective! Hindari mandi menggunakan air panas dan gunakan air hangat atau dingin.

Sebaiknya jangan menggunakan shower puff atau apapun yang memiliki permukaan kasar saat mandi karena dapat berpotensi membuat kulit iritasi. Dan setelah mandi segera gunakan body lotion atau body butter yang fragrance free yang aman untuk kulit sensitif.

Nah itu dia 10 cara merawat kulit sensitif yang dapat kamu coba. Pastikan untuk menghindari bahan-bahan yang bisa memicu kulit kamu bereaksi. Jika kamu merasa kesulitan dalam menangani kulit sensitif kamu, jangan ragu untuk mengunjungi dermatologist ya!