ulinulin.com – Meski sering juga disebut flu perut, gastroenteritis tidak sama dengan influenza.
Influenza hanya memengaruhi sistem pernapasan, yakni hidung, tenggorokan , dan paru-paru .
Sementara, gastroenteritis menyerang organ pencernaan, seperti usus.
Cara paling umum bagi seseorang untuk mengembangkan penyakit ini adalah melalui kontak dengan orang lain yang terinfeksi atau dengan mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
Infeksi ini mudah sekali menyebar di fasilitas umum yang tertutup, seperti di dalam ruang kelas, kantor, tempat perawatan anak, dan ruang perawatan umum.
Jika Anda sehat, kemungkinan besar Anda akan pulih tanpa komplikasi ketika terkena gastroenteritis.
Tetapi untuk bayi, kelompok lansia, dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah, gastroenteritis bisa mematikan.
Gejala gastroenteritis
Merangkum Mayo Clinic, terdapat sejumlah tanda dan gejala gastroenteritis yang dapat dikenali.
Berikut beberapa di antaranya:
- Diare atau mencret yang biasanya tidak berdarah karena jika diare berdarah, biasanya berarti seseorang mengalami infeksi lain yang lebih parah
- Kram dan nyeri perut
- Mual, muntah atau keduanya
- Nyeri otot atau sakit kepala sesekali
- Demam ringan
Bergantung pada penyebabnya, gejala gastroenteritis akibat virus dapat muncul dalam satu hingga tiga hari setelah seseorang terinfeksi dan dapat terjadi berkisar dari ringan hingga parah.
Gejala biasanya berlangsung hanya satu atau dua hari, tetapi terkadang bisa bertahan selama 10 hari.
Gastroenteritis pada umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu beberapa hari.
Tapi, jika Anda menalami kondisi berikut, lebih baik segera hubungi dokter:
- Tidak dapat menahan cairan selama 24 jam
- Sudah muntah selama lebih dari dua hari
- Muntah darah
- Mengalami dehidrasi dengan tanda-tanda rasa haus yang berlebihan, mulut kering, urine berwarna kuning tua, urine sedikit, rasa lemas yang parah, hingga pusing atau sakit kepala
- Mengalami demam di atas 40 derajat Celsius
Sementara, untuk bayi dan anak-anak, temui dokter jika mereka mengalami kondisi di bawah ini:
- Demam 38,9 derajat Celsius atau lebih tinggi
- Tampak lesu atau sangat mudah tersinggung
- Sangat tidak nyaman atau sakit
- Mengalami diare berdarah
- Kelihatannya dehidrasi
Jika Anda memiliki bayi, ingatlah bahwa meludah bisa menjadi kejadian sehari-hari yang lumrah bagi mereka, tetapi muntah tidak termasuk.
Bayi bisa muntah karena berbagai alasan, tapi banyak di antaranya mungkin memerlukan perhatian medis.
Hubungi dokter segera jika bayi Anda menunjukkan kondisi ini:
- Muntah yang berlangsung lebih dari beberapa jam
- Tidak pipis dalam enam jam (bisa dilihat dari popoknya, apakah ada urine atau tidak)
- Mengalami tinja berdarah atau diare parah
- Ubun-ubun terasa lunak atau cekung ke dalam
- Memiliki mulut kering atau menangis tanpa air mata
- Sangat mengantuk atau tidak responsif
Melansir WebMD, komplikasi utama dari gastroenteritis adalah dehidrasi yang bisa sangat parah pada anak kecil dan lansia.
Komplikasi lain termasuk:
- Ketidakseimbangan nutrisi
- Kelemahan
- Kelemahan otot
Sementara, dehidrasi yang menyertai gastroenteritis akibat virus dapat menyebabkan beberapa komplikasi tersendiri.
Ini termasuk:
- Pembengkakan otak
- Koma
- Syok hipovolemik, suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup cairan atau darah
- Gagal ginjal
- Kejang
Kondisi apa yang menyerupai gastroenteritis?
Melansir Healht Line, terkadang faktor lain dapat menyebabkan gejala yang sangat mirip dengan gastroenteritis akibat virus.
Penyebabnya antara lain yakni:
1. Intoleransi makanan
Contoh intoleransi makanan yang umum termasuk laktosa, fruktosa, dan pemanis buatan.
2. Gangguan pencernaan
Ini termasuk penyakit radang usus seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, sindrom iritasi usus, atau penyakit celiac.
3. Efek samping oat-obatan tertentu
Antibiotik atau antasida dengan magnesium dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan flu perut atau gastroenteritis.
Lantas, bagaimana gastroenteritis didiagnosis?
Sering kali, riwayat medis dan pemeriksaan fisik menjadi dasar diagnosis, terutama jika ada bukti bahwa virus menyebar ke seluruh komunitas Anda.
Dokter mungkin juga akan mengambil sampel tinja untuk menguji jenis virus atau untuk mengetahui apakah penyakit Anda disebabkan oleh infeksi parasit atau bakteri.