ulinulin.com – Berikut fakta-fakta kasus pembunuhan sadis di Kota Depok , Jawa Barat, Selasa (1/11/2022) pagi.
Sebelumnya dilaporkan seorang pria berinisial RNA tega melakukan penganiayaan terhadap keluarganya dengan parang.
Akibatnya, anak kandung dari pelaku berinisial KPC (11) tewas dengan kondisi memilukan.
Sementara sang istri, Nila Islamia terluka parah akibat diserang oleh suaminya.
Nila hingga kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sentra Medika, Depok .
1. Tertangkap CCTV di masjid
Dihimpun dari TribunnewsDepok.com , gelagat aneh pelaku RNA mulai terlihat beberapa jam sebelum terjadi aksi pembunuhan.
Tepatnya pada Selasa (1/11/2022) sekitar pukul 03.20 WIB, RNA diketahui pergi ke masjid di dekat rumahnya.
Pelaku sendiri bersama keluarganya tinggal di Klaster Pondok Jatijajar RT 3 RW 8 Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok .
RNA saat itu terlihat jelas tertangkap kamera CCTV di sekitar masjid tersebut.
Ia datang menggunakan sepeda motor dan mengambil air wudu setelah parkir.
RNA tidak langsung masuk ke dalam masjid melainkan duduk terlebih dahulu di terasnya.
Saat itu ia tampak berulang kali menggaruk-garuk kepalanya.
Dirinya juga terlihat oleh jemaah lain berdoa sambil menangis sebelum mengikuti salat berjamaah.
Setelah selesai beribadah, RNA meninggalkan masjid sekira pukul 04.10 WIB.
2. Istri pelaku telpon keluarga
Istri pelaku Nila diketahui sempat menelpon pamannya Endang satu jam sebelum terjadi pembunuhan.
Nila meminta pamannya menjemput dirinya pada Selasa siang karena telah ditalak oleh pelaku.
“Istri pelaku menelepon kakak saya yang juga pamannya dia Edi Mamay, katanya minta dijemput siangan aja, katanya dia sudah ditalak,” ujar Endang, dikutip dari TribunnewsDepok.com .
Endang tidak menduga, setelah telpon itu, terjadilah insiden memilukan.
3. Kronologi pembunuhan
Kasat Reskrim Polres Depok , AKBP Yogen Heroes Baruno membeberkan, pembunuhan terjadi sekira pukul 05.00 WIB.
Saat itu, pelaku dan kedua korban sedang berada di lantai satu rumah.
Tiba-tiba kemudian terdengar suara keributan oleh adik Nila yang berada di lantai dua.
Ia kemudian bergegas turun dan melihat kedua korban sudah terluka parah akibat dianiaya pelaku.
Adik Nila belum berani menolong korban karena pelaku masih membawa parang dan berada di dalam rumah.
“(Baru setelah) pelaku pergi keluar rumah, saksi menolong korban,” ucap Yogen, dikutip dari video yang diterima Tribunnews.com, Selasa (1/11/2022).
Adik Nila selanjutnya mendatangi rumah ketua RT untuk melapor.
4. Luka-luka di tubuh korban
Yogen melanjutkan penjelasannya, kedua korban menderita luka parah akibat sabetan parang.
Kondisi paling parah dialami anak pelaku berinisial KCP.
Korban yang saat itu bersiap berangkat sekolah diserang membabi buta oleh ayahnya sendiri.
Akibatnya, KCP tewas akibat kehabisan darah. Sedangkan ibunya kritis.
“Jadi kalau dilihat dari lukanya memang sadis ada beberapa bacokan. Untuk luka anaknya ada di kepala, tangan, beberapa jari putus, mata, leher. Meninggal karena kehabisan darah. Untuk istri kritis luka di muka dan badan,” urai Yogen.
5. Motif masih misteri
Yogen menjelaskan, pelaku sudah diamankan tidak lama setelah kejadian.
RNA diciduk saat masih berada di sekitar lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara, motif kasus ini masih jadi misteri.
RNA masih bungkam dan belum memberikan keterangan ke pihak kepolisian.
Namun berdasarkan keterangan saksi, pelaku dan istrinya kerap terlibat cekcok.
“Kami gali lebih lanjut, karena sampai saat ini pelaku belum memberikan keterangan terkait motif apa terjadinya pembunuhan sadis ini,” katanya, dikutip dari Kompas.com.
6. Pelaku menangis setelah beraksi
Fakta lain diungkap oleh tetangga pelaku bernama Eka.
Ia menyebut, RNA sempat menangis setelah melukai istri dan anaknya.
Tangisan pelaku pecah setelah pamannya mendatangi lokasi kejadian untuk menenangkan RNA.
“Pelaku meluk uwanya (paman) di sini minta maaf, terus ke semua tetangga minta maaf, enggak lama dia duduk dan nangis-nangis di sini.Parangnya diambil sama uwanya,” jelas Eka.
7. Sosok pelaku RNA
RNA sendiri diketahui bekerja sebagai tenaga honorer di Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Bogor.
Menurut koordinator keamanan di kompleks rumah pelaku, Sidup Supriyadi mengungkap sosok dari RNA.
Selama dirinya bertugas, Sidup tidak akrab dengan RNA.
Pelaku dikenal di mata para warga sebagai sosok yang pendiam.
“Pendiam, di dalam rumah mulu. Meski masih warga saya tapi ia kurang bergaul dengan rekannya,” ucap Sidup, dikutip dari TribunnewsDepok .
Sedangkan sosok istri pelaku dikenal baik.
Kepribadian Nila diungkap oleh pedagang sayur langganan korban bernama Misan.
“Ibu orang baik, baik ke semua juga. Saya harap dia dapat diselamatkan. Begitu juga anaknya yang sopan kepada semua orang,” terang dia.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribundepok.com/Cahya Nugraha/Murtopo)( Kompas.com/M Chaerul Halim)
Ayah Bunuh Anak saat Hendak Berangkat Sekolah dan Masih Pakai Seragam SD, Sang Istri Alami Kritis
Privacy Policy
We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here
Ayah Bunuh Anak saat Hendak Berangkat Sekolah dan Masih Pakai Seragam SD, Sang Istri Alami Kritis
Ayah yang Aniaya Anak hingga Tewas & Buat Istri Kritis Masih Bungkam terkait Motif Lakukan Aksi
Pria yang Aniaya Anaknya Hingga Tewas Diamankan Polisi, Masih Bungkam terkait Motif Pembunuhan
Sadisnya Suami Bunuh Anak dan Aniaya Istri di Depok, Ketua RT hingga Kepolisian Ungkap Sikap Pelaku
Detik-detik Ayah di Depok Bunuh Anak & Aniaya Istri hingga Kritis, Pelaku Serang Korban Membabi-buta
Bunuh Anak dan Istri, Pria di Depok Duduk Santai di Depan Rumah seusai Lihat Korban Bersimbah Darah
BPOM Umumkan Lagi 3 Obat Sirup yang Tercemar Etilen Glikol Berlebihan, Buntut Gagal Ginjal Anak
Turis Indonesia Dideportasi Gegara Bawa Rendang ke Australia, Didenda hingga Larangan Visa 3 Tahun
Invasi Hari ke-251, Rusia Rudal PLTA Infrasturktur Ukraina hingga Putin Tuduh Kiev Lakukan Seran
1.000 Tentara Rusia Tewas Diserang Ukraina Dalam Sehari, Zelensky Berhasil Permalukan Vladimir Putin
Rusia Makin ‘Gila’ Serang Ukraina, Rentetan Rudal Hancurkan Lima Kota di Kiev hingga Rusak PLTA
Norweiga Takut Rusia Libatkan Negaranya Perang di Ukraina, Tingkatkan Keamanan Siagakan Pasukan