ulinulin.com – Child shaming merupakan salah satu hal yang perlu dihindari saat mengasuh Si Kecil. Selain berdampak serius dan berkepanjangan pada hubungan Bunda dan Si Kecil, hal ini juga bisa melukai harga dirinya.
Definisi dari child shaming sendiri ada berbagai macam. Mulai dari menceritakan hal memalukan dalam upaya untuk memanipulasi sikap atau perilaku anak, melakukan pembicaraan pribadi dan mempublikasinya ke orang lain, hingga sengaja membuat anak merasa buruk tentang dirinya sendiri.
Melansir laman Verywell Family, teknik child shaming mungkin akan berhasil membuat Si Kecil menjadi apa yang Bunda dinginkan di awal. Namun, mempermalukan anak tentu akan menjadi bumerang.
Mempermalukan anak-anak juga berbahaya karena rasa malu cenderung menjadi perasaan yang melekat dan sering berlangsung lebih lama dari yang Bunda sadari. Jadi, meskipun kelihatan teknik ini berhasil, Bunda perlu tahu kalau hal ini dapat merusak harga dirinya serta hubungan jangka panjang Bunda dengan mereka.
Kebiasaan orang tua yang termasuk child shaming
Tanpa disadari, Bunda mungkin sudah melakukan berbagai kebiasaan yang termasuk ke dalam child shaming. Melansir dari laman Healthyway berikut ini deretan kebiasaannya:
1. Tidak membiarkan anak melakukan hal sendiri
Spesialis Perkembangan Anak Usia Dini, Anastasia Moloney, mengungkapkan anak-anak akhirnya akan mencapai tahap di mana mereka ingin mandiri dalam berbagai hal. Meski pilihannya terkadang tidak sesuai dengan keinginan Bunda, anak tetap harus belajar dari pengalaman dan membangun kepercayaan dirinya.
“Anak-anak mencapai tahap di mana mereka ingin mandiri dalam keterampilan sehari-hari atau pengambilan keputusan. Terkadang pilihan ini tidak sesuai dengan apa yang Anda pikirkan atau kemandiriannya memperlambat rutinitas Anda dan lebih mudah untuk melakukan sesuatu dan membuat keputusan untuk mereka,” tutur Moloney.
2. Menilai pilihan anak
Anak mungkin telah memilih pilihannya sendiri dan pilihan itu bukan hal yang Bunda inginkan. Agar tidak melukai harga dirinya, baiknya Bunda tidak mengatakan kalimat seperti, ‘Bunda enggak percaya kamu melakukan hal itu’ atau kalimat sejenisnya.
Sebaliknya, orang tua harus mendukung apapun yang telah dipilih oleh Si Kecil. Jika pilihan yang mereka pilih bukanlah hal yang tepat, Bunda bisa katakan dengan hati-hati.
“Jika memungkinkan biarkan mereka belajar dari pengalaman dan kemudian berbicara tentang mengapa itu mungkin bukan pilihan yang tepat setelahnya,” kata Moloney.
3. Melarang anak menangis
Hindari kalimat ungkapan yang meminta anak untuk tidak menangis, Bunda. Daripada mengucapkan kata-kata itu, ada baiknya Bunda minta mereka mengungkapkan apa yang mereka rasakan.
Klik baca halaman berikutnya untuk melihat kebiasaan lainnya yuk, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Intip juga video