ulinulin.com – Apa saja hal-hal yang disukai bawahan terhadap kinerja atasannya? Bagaimana cara untuk menjadi atasan yang disenangi bawahan tetapi tetap menjaga wibawa? Kali ini Finansialku akan membahas cara menjadi atasan yang berwibawa dan disenangi bawahan.
Rubrik Finansialku
Pengertian Atasan dalam Perusahaan
Atasan dalam perusahaan adalah pemimpin perusahaan. Ada sebuah perbedaan antara “bos” dan “pemimpin”. Bos adalah seseorang yang memiliki jabatan struktural dan fungsional yang paling tinggi dalam suatu perusahaan. Sedangkan pemimpin adalah seseorang yang memipin sesuatu secara lebih umum. Pemimpin bisa juga didefinisikan sebagai sifat.
Pada umumnya, atasan adalah gabungan antara seseorang dengan label “bos” yang memang memiliki jabatan tinggi dan pemilik sifat pemimpin. Di suatu perusahaan, atasan sangat penting sebagai tonggak yang berkewajiban mempengaruhi serta mengarahkan bawahan menuju goal perusahaan. Baik tidaknya seorang atasan akan menentukan kemajuan perusahaan secara signifikan. Baik kerjasama secara professional dengan perusahaan lain maupun nama perusahaan di mata konsumen.
[Baca Juga: Apakah Mungkin Seorang Karyawan dengan Gaji Rp4 Juta Mengambil Kredit S7 Edge?]Kualitas Diri Atasan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, baik tidaknya seorang atasan sangat berpengaruh bagi perusahaan. Oleh karena itu, kualitas diri atasan harus dimiliki atau dilatih pada setiap atasan. Menurut John Adair, kualitas diri atasan meliputi:
Cara Menjadi Atasan Berwibawa yang Disukai Bawahan
Bawahan memiliki beberapa kebutuhan yang sangat manusiawi seperti diperlakukan secara adil, tidak diforsir bekerja, penghasilan yang cukup, dan sebagainya. Selama tidak berlebihan, atasan wajib memenuhi kebutuhan tersebut karena bawahan sudah berusaha semaksimal mungkin dalam memajukan perusahaan. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa cara menjadi atasan yang disukai bawahan, tetapi tetap menjaga wibawa.
Cara 1: Displin Terhadap Waktu
Atasan yang disiplin terhadap waktu bisa dilihat dari jam datang dan jam pulangnya. Atasan harus memberi contoh datang sesuai aturan perusahaan. Selain kedatangan dan kepulangan, waktu rapat dan deadline juga harus tepat. Jangan sampai atasan tidak disiplin terhadap aturannya sendiri. Hal ini akan menyebabkan bawahan meremehkan integritas atasan.
Cara 2: Menjalin Komunikasi Terbuka
Manfaatkan waktu makan siang untuk menjalin komunikasi terbuka dengan bawahan. Sehingga, komunikasi yang terjalin tidak melulu soal pekerjaan. Istirahat adalah waktu senggang yang seharusnya dilewati dengan perbincangan ringan.
[Baca Juga: Apakah Perlu Perusahaan Memberikan Ilmu Dasar Perencanaan Keuangan Pribadi untuk Karyawannya?]Cara 3: Berbicara diluar SARA
Suku, agama, dan ras (SARA) merupakan bahan perbincangan yang sangat sensitif. Karena heterogentias di Indonesia sangat tinggi, maka sebaiknya Anda harus menghindari perbincangan ini agar tidak ada ketegangan antara atasan dengan bawahan.
Cara 4: Menjalankan Pekerjaan Sesuai Aturan yang Konsisten
Atasan harus memberi teladan dalam menjalankan pekerjaan sesuai aturan yang konsisten. Selain itu, bawahan juga harus menjalankan pekerjaan sesuai aturan. Tidak hanya pada saat tertentu saja, melainkan selama bekerja. Ketaatan tersebut dilakukan secara kontinu baik oleh atasan dan bawahan. Jika tidak, sanksi tetap harus diberlakukan secara adil.
Cara 5: Melakukan Kontrol Secara Menyeluruh
Ada beberapa jenis pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan dalam sehari. Oleh karena itu, atasan memiliki kewenangan dan kewajiban dalam mengontrol perkembangan pekerjaan bawahannya. Hal ini dapat dilakukan melalui rapat berkala dalam jangka waktu seminggu, dua minggu, atau satu bulan. Tidak hanya mengontrol, atasan juga harus meminta bukti valid dari hasil pekerjaan karena perusahaan adalah sebuah lembaga formal berbadan hukum.
[Baca Juga: Pilih Karyawan Loyal Berkarier di Perusahaan atau Menjadi Kutu Loncat?]Cara 6: Membudayakan Evaluasi Berkelanjutan
Atasan yang disiplin terhadap waktu bisa dilihat dari jam datang dan jam pulangnya. Atasan harus memberi contoh datang sesuai aturan perusahaan. Selain kedatangan dan kepulangan, waktu rapat dan deadline juga harus tepat. Jangan sampai atasan tidak disiplin terhadap aturannya sendiri. Hal ini akan menyebabkan bawahan meremehkan integritas atasan.
Menjadi Atasan yang Berwibawa dan Disenangi Bawahan
Jika Anda adalah seorang Bos, Bos yang berwibawa akan membuat Anda disenangi oleh karyawan. Untuk menjadi atasan yang berwibawa, Anda harus melakukan beberapa cara agar Anda berhasil menjadi atasan. Berikan yang terbaik melalui hidup Anda dan jadilah teladan bagi orang disekitar Anda.
Apa cara yang akan Anda utamakan untuk dijalani? Bagaimana Anda melakukan cara-cara untuk menjadi atasan yang berwibawa dan disenangi bawahan? Jawablah pertanyaan di atas sesuai dengan pemikiran Anda. Sebaiknya, bagi juga informasi penting ini pada rekan Anda yang memiliki kisah serupa, terima kasih.
Sumber Referensi:
Sumber Gambar:
Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website finansialku.com. Situs https://ulinulin.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://ulinulin.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”