Bahayakah Suka Gonta-ganti BBM karena Harganya Turun?

ulinulin.com

Di tengah penyebaran virus Corona yang masih terus meluas ada kekhawatiran muncul akan penurunan permintaan minyak mentah di seluruh dunia. Ini memicu harga minyak dunia pun bakal turun dan berimbas pada merosotnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Bensin beroktan tinggi yang biasanya dijual mahal bisa turun mengikuti perkembangan harga minyak dunia. Bahkan harga bensin beroktan tinggi seperti RON 95 bisa turun menyerupai BBM RON 90.

Biasanya hal tersebut membuat para pengendara yang biasa menggunakan BBM beroktan rendah beralih ke bahan bakar yang oktannya lebih tinggi lantaran harganya murah. Tapi ada juga yang justru beralih ke BBM beroktan rendah karena harganya lebih terjangkau.

Harga minyak dunia diprediksi turun

Setiap mobil sebenarnya sudah memiliki standar oktan bahan bakarnya masing-masing. Biasanya hal tersebut tercantum pada buku petunjuk manual mobil Anda, ada baiknya juga Anda mengikuti apa yang disarankan.

Namun apabila Anda memilih untuk tidak mengikuti anjuran tersebut, akankah ada dampak fatal yang ditimbulkan?

Mengisi BBM dengan Kadar Oktan Lebih Tinggi

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan BBM dengan kadar oktan yang lebih tinggi daripada yang dianjurkan itu bukanlah masalah berarti. Mengutip situs lifehacker, Selasa (10/3/2020), menggunakan BBM dengan kadar oktan yang lebih tinggi dari seharusnya tak memberikan dampak berarti bagi kendaraan.

Perlu dicatat, penggunaan BBM beroktan tinggi itu tak lantas akan juga menambah performa pada mobil. Anda justru harus merogoh kocek lebih dalam karena harganya lebih tinggi.

Mengisi BBM dengan Kadar Oktan Lebih Rendah

Sedangkan bila Anda mengisi BBM dengan oktan di bawah anjuran yang diberikan cenderung berisiko. Anda harus bersiap sering mendengar suara mengelitik pada mesin karena pembakaran yang tidak sempurna akibat kadar oktan lebih rendah dari seharusnya.

Pengisian Bahan Bakar

Mobil mungkin memang tak secara langsung mengalami masalah namun lama kelamaan dapat merusak mesin. Imbasnya akan memberikan pada performa mobil yang tak maksimal. Efisiensi bahan bakar pun belum tentu bisa terwujud. Semisal, saat pabrikan menguji mobil, catatan konsumsi bahan bakar mampu mencapai 1:10. Tapi saat Anda tak mengikuti anjuran pabrikan, bisa jadi konsumsi bahan bakar hanya mencapai 1:7.

Nah ada baiknya untuk tetap mengisi bensin sesuai dengan anjuran pabrikan ya agar mesin mobil bisa terus menghasilkan performa maksimal sesuai yang diinginkan.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cintamobil.com. Situs https://ulinulin.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://ulinulin.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”