ulinulin.com – Sebagian besar masyarakat memang tengah mengalami masa sulit di tengah pandemi COVID-19. Namun tak semua orang mengalami krisis akibat pandemi tersebut. Hal ini terbukti dari sebuah ajang lelang online ketika sebuah Ferrari Enzo rakitan 2003 berhasil memecahkan rekor sebagai mobil termahal dengan tawaran terakhir US$2,64 juta atau sekitar Rp37 miliar.
Kuda jingkrak produksi terbatas memang selalu menjadi incaran para kolektor kelas kakap. Hanya ada empat ratus Ferrari Enzo di dunia, ibarat harta karun bagi penikmatnya. Ia merupakan definisi hypercar millennium dari Maranello, menggendong jantung V12 6.000 cc Naturally Aspirated. Belum bisa dibilang payah menurut standar masa kini meski sudah eksis sejak 2002.
Pemacu V12 diletakkan di tengah, menghasilkan 659 PS pada 7.800 rpm, diikuti torsi 657 Nm di 5.500 rpm. Dibangun di atas sasis monokok serat karbon, bobot kering dicatatkan 1.255 kg. Spesifikasi mendasar dan segala kecanggihan lain menciptakan potensi hebat. Hanya butuh 3,65 detik untuk mencapai 100 kpj dari posisi diam. Kalau disiksa habis di garis lurus, ia mampu berlari hingga 350 kpj.
Lalu, apa yang membuat Ferrari Enzo rakitan 2003 menjadi mobil termahal dalam lelang online di event Driving into Summer yang diadakan RM Sotheby’s ini? Mobil ini melayani pemilik pertama sampai 2018, dan kemudian berpindah tangan. Meski berstatus tangan kedua, Enzo nomor 13303 tidak banyak berkeliaran dan selalu rutin melakukan service. Odometer baru menunjukkan jarak tempuh sekitar 2.011 km. Tidak hanya itu, pemilik pertama membeli opsi two tone racing seat dengan dalaman kain. Kelengkapan ekstra ini turut menciptakan nilai tambah karena terbilang sangat jarang ditemui.
Sebagai informasi, nilai US$2,64 juta USD bukanlah prestasi tertinggi untuk sebuah Enzo. Unit ke-400 yang dihadiahkan Ferrari untuk Paus Yohanes Paulus II nyaris tiga kali lebih mahal. Mungkin wajar karena sudah merupakan Ferrari spesial, dibumbui lagi nilai historis. Fantastis, RM Sotheby’s mengetuk palu di titik US$6,05 juta (sekitar Rp85 miliar) pada 2015 silam.
Tidak hanya Enzo, flagship Ferrari era 80an juga sukses mencatatkan nilai tinggi. Ialah 288 GTO eks kolektor terkenal Hartmut Ibing, dilego US$2,31 juta (Rp32 miliar). Tak kalah unik lantaran memiliki AC dan Power Window yang pada masanya merupakan fitur opsional. Sebagai tambahan, ada pula jajaran Ferrari lain berpindah tangan pada gelaran online pertama RM Sotheby’s. Meliputi 250 GT Coupe rancangan Coachbuilder Ellena, 488 Pista Spider berlimpah opsi, 812 Superfast, dan 550 Barchetta Pininfarina US Spec.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website momobil.id. Situs https://ulinulin.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://ulinulin.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”