ulinulin.com – TANGERANG – Mitsubishi pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 hadir dengan meluncurkan New Xpander Cross. Ini menjadi penyegaran signifikan pertama Mitsubishi Xpander Cross sejak dilahirkan pada tahun 2019 lalu. Bukan hanya tampilan yang berubah banyak, tapi juga ragam fitur baru, salah satu yang paling menarik perhatian adalah AYC (Active Yaw Control).
AYC adalah fitur andalan Mitsubishi yang membantu membuat pengendalian lebih stabil, kini tersedia di Xpander Cross. Sebelumnya fitur ini debut di sedan sport Lancer Evolution, yang kemudian diadopsi oleh Outlander dan Eclipse Cross. Lalu bagaimana active yaw control bekerja dan membuat pengendalian lebih mantap?
Meski menjadi sebuah SUV entry level yang berbasis Low MPV 7-seater, Xpander Cross menjadi pelopor di kelasnya yang mengadopsi fitur seperti ini. Pada rival Xpander Cross seperti Honda BR-V, Toyota Rush dan Daihatsu Terios masih absen. Kestabilan mobil saat menikung menjadi fokus operasi fitur AYC ini bersinergi dengan ABS (Anti-lock Braking System) dan ASC (Active Stability Control).
“Fitur ini sebelumnya ada di Lancer Evolution, kemudian berkembang dibawa ke model lain seperti Outlander, Eclipse Cross dan Xpander Cross. Fitur ini masing-masing berbeda, ASC untuk mengontrol mobil dalam setiap kondisi, berbeda dengan AYC yang lebih ke cornering dan pengereman terutama dalam kondisi jalan licin dan kecepatan tinggi,” jelas Hikaru Mii, Director of Product Strategy Division, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), di GIIAS 2022, hari Senin (15/8/2022).
Peran AYC bukan untuk meminimalisir gejala body roll pada mobil saat menikung dalam kecepatan tinggi, tapi untuk mencegah gejala understeer. Dengan mengurangi understeer, maka mobil akan lebih mantap untuk diajak bermanuver menikung dalam radius yang lebih kecil, sekaligus menjaga kecepatan sesuai keinginan. Operasi AYC bisa dilihat dari interface pada MID (multi information display) full digital dari Xpander Cross.
Dijelaskan lebih lanjut oleh brand ambassador MMKSI, Rifat Sungkar, bahwa sistem kerja AYC berjenjang dengan ABS dan ASC. Jika ASC menahan putaran roda agar tidak selip di kondisi jalan licin, AYC membagi distribusi output antara roda kanan dan kiri agar seimbang saat menikung. Perbedaan AYC dengan ASC, yaitu AYC tidak bisa dimatikan melalui tombol alias selalu aktif.
“Sistemnya pada dasarnya begini, AYC itu pertama-tama akan dijalankan dengan ASC sebelum yaw controlling, jadi ada dua sistem. ASC adalah tahap pertama ketika mobilnya kelihatan agak selip sedikit, dia akan bekerja, tujuannya adalah mengurangi putaran mesin sehingga mobilnya nggak out atau tetap pada jalur. Tapi ketika mobil ini sudah berada di jalurnya, kan mobilnya akan pelan terus kan? Sistem kedua yaitu AYC ini bekerja. Jadi pertama tindakan preventifnya ada di asc, kemudian dilanjutkan oleh AYC,” jelas Rifat yang juga pereli.
“Variabel yang dibaca ada empat, yaitu wheel speed sensor, steering angle, putaran mesin, rem, keempatnya bekerjanya bareng. Jadi memang kenapa kita sebut advance sekali, karena kita melihat begini, setiap kali ASC bekerja pasti mobilnya akan lebih pelan daripada kecepatan yang kita maksud karena dia akan ada di titik yang ‘ini bahaya’, jadi dia akan pelan-pelan. Tapi setelah itu dia akan berpikir lama sampai gripnya ada semua.
“Tapi begitu ada AYC, begitu sudah berada di line-nya, dia akan langsung speed up sesuai dengan angle setir, putaran mesin, dan ban mana paling banyak grip, dia akan bekerja. Jadi mobil akan keep the speed, keep the momentum, sama keep the traction all the time, dan itu hanya kita yang punya,” klaim Rifat soal AYC di Xpander Cross.
Hadirnya AYC melengkapi rangkaian sistem dan fitur keselamatan membuat Xpander Cross menjadi Low SUV dengan fitur menarik di antara para rivalnya. MMKSI meluncurkan New Xpander Cross dalam dua pilihan varian, yaitu transmisi manual (MT) dan CVT Premium Package.
Pembaruan Xpander Cross oleh Mitsubishi masih mempertahankan karakter gaya desain “Dynamic Shield”, khususnya pada eksterior. Mitsubishi mengadopsi penyegaran pada Xpander MPV tahun lalu ke versi SUV ini. Penyegaran hadir berupa T-shaped headlamp, perubahan desain bumper depan dan belakang, velg alloy 17 inci, LED fog lamp, grille trapezoid, dan moulding pada fender. Tampilannya berubah menjadi lebih agresif dan modern.
Sementara pada interior, terjadi penyegaran pada Xpander Cross berupa desain dashboard dan trim pintu yang baru. Modernisasi fitur hadir lewat wireless charger di konsol tengah, meter cluster LCD 8 inci, plus desain setir yang baru adopsi milik Pajero Sport. Interior disediakan pula Micron Air Filtration untuk menjaga kualitas kebersihan udara di dalam kabin.
Warna eksterior New Xpander Cross tersedia dalam lima pilihan yaitu Quartz White Pearl, Jet Black Mica, Blade Silver Metallic, Graphite Gray Metallic, dan warna baru Green Bronze Metallic. Untuk versi facelift ini, Xpander Cross ditawarkan dengan banderol (OTR Jabodetabek) Rp 309.950.000 untuk transmisi manual dan Rp 335.750.000 untuk varian CVT Premium Package.
Genuine accessories New Xpander Cross tersedia untuk konsumen yang ingin tampil beda. Meliputi Mud Guard Set, Rear Bumper Protector, Side Visor Set, Scuff Plate Set, Engine Hood Emblem, Fuel Lid Garnish, Muffler Cutter, Tailgate Spoiler, Wheel Lock Nut Set, Engine Hood Emblem dan Dashcam. Mitsubishi juga sediakan paket aksesoris terpisah yaitu Urban Package, Adventure Package, Sporty Package, Safety Package, dan Platinum Package.(WAHYU HARIANTONO)
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website carvaganza.com. Situs https://ulinulin.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://ulinulin.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”