Jelang Pemilu Malaysia, Ribuan Orang Dievakuasi Akibat Banjir Bandang

ulinulin.com – Pemilihan umum (Pemilu) Malaysia mendatang dikhawatirkan mengalami sejumlah masalah keamanan, setelah hujan deras dan banjir bandang memaksa ribuan orang di seluruh “Negeri Jiran” dievakuasi ke tempat penampungan sementara selama akhir pekan.

“Perdana menteri mempertaruhkan nyawa pemilih dengan mengadakan pemilihan selama musim hujan dan, dengan perubahan iklim, saya sangat khawatir akan curah hujan yang lebih tinggi di seluruh Malaysia,” kata Mahfuz Omar, seorang anggota parlemen oposisi dari negara bagian Kedah utara dilansir dari AFP pada Senin (14/11/2022).

Departemen meteorologi “Negeri Jiran” memperkirakan badai petir dan hujan terus-menerus dengan kemungkinan banjir lebih banyak sampai Sabtu (19/11/2022), ketika 21 juta pemilih dijadwalkan untuk memberikan suara mereka.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan pada akhir pekan bahwa enam negara bagian di semenanjung Malaysia telah mengalami banjir bandang.

“Sebanyak 2.388 orang mencari perlindungan di 25 pusat bantuan,” katanya.

“Saya khawatir para pemilih tidak akan dapat memberikan suara mereka jika rumah mereka kebanjiran dan jalan tidak dapat dilalui,” kata Mahfuz kepada AFP.

Mahfuz dan yang lainnya menuduh Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri berusaha mempertahankan kekuasaan dengan menyerukan pemungutan suara hampir setahun lebih cepat dari jadwal, dan sementara kekuatan oposisi berantakan.

Pemimpin Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang berkuasa yakin jajak pendapat awal akan menghasilkan mandat yang lebih kuat.

Akan tetapi para kritikus mengatakan pemilihan umum dapat mengalihkan perhatian pemerintah dari penanganan dampak hujan lebat, yang biasanya terjadi sepanjang tahun dan membawa banjir mematikan ke pantai timur negara itu.

Tahun lalu, negara Asia Tenggara itu dilanda banjir terparah dalam sejarah. Lebih dari 50 orang tewas dan ribuan orang mengungsi pada Desember 2021.