ulinulin.com –
Shutterstock
Dream – Beberapa orang memiliki pantangan dalam hal makanan karena memiliki alergi pada bahan makanan tersebut. Alergi pada dasarnya terjadi ketika seseorang memiliki hipersensitivitas terhadap suatu hal dan pada bahan pangan atau senyawa disebut sebagai alergen.
Sumber alergen pangan biasnaya berasal dari kacang, susu, telur, ikan, kerang, gandum, Bahan Tambahan Pangan (BTP) atau bahan terbuat dari pangan tersebut.
© Ferdike Yunuri Nadya/ Dream
“ Selama penggunaannya tidak melebihi ambang batas yang ditentukan oleh lembaga yang berwenang dan keberadaannya dikomunikasikan dengan jelas, maka produk tersebut aman untuk dikonsumsi.” jelas Prof. Dr. Ir. Hardinsyah MS, Ahli Gizi dan Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia di acara Ngobrol Baik bareng ABC, Rabu 21 September 2022.
Tak hanya itu, alergen pun dapat terjadi pada seseorang yang mengalami hipersensitivitas pada suhu, debu maupun faktor lingkungan sehari-hari.
Hindari Alergen
Dalam beberapa kasus, lanjut Hardinsyah, seseorang juga bisa mengalami alergi akibat BTP.
BTP sendiri adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, sebagai contoh bertujuan untuk mengawetkan pangan, memberikan warna, mencegah tengik, dan meningkatkan rasa (kualitas pangan).
Penggunaan BTP untuk orang yang alergi produk yang terkandung akan memicu alergi. Namun, kata Hardinsyah, untuk orang yang normal dan tidak memiliki alergi terhadap bahan tersebut akan aman-aman saja.
© Ferdike Yunuri Nadya/ Dream
Hardinsyah juga menerangan penggunaan BTP tak selamanya akan memicu bakteri selama penggunaannya sesuai takaran batas aman. Bahkan akan memberikan manfaat teknologi terhadap kualitas pangan sebagaimana diatur oleh Peraturan BPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan.
“ Menghindari bahan yang memicu alergen adalah hal yang paling bijaksana, jadi bacalah label sebelum memilih produk,” tambah Prof. Hardinsyah.
Pilih produk dengan label yang sesuai dengan kondisi tubuh, karena dicantumkan label alergen. Jika tidak ada alergi pada suatu produk, maka selama penggunaannya tidak melebihi ambang batas yang ditentukan oleh lembaga yang berwenang dan keberadaannya dikomunikasikan dengan jelas, maka produk tersebut aman untuk dikonsumsi.
ABC Pastikan Bahan Bakunya Sesuai Regulasi
Upaya untuk menggunakan BTP sesuai ketentuan juga telah sejak lama dijalankan produsen FMGC, PT Heinz ABC Indonesia.
Indra Ishak, Head of R&D Kraft Heinz Indonesia-Papua Nugini memastikan perusahaan selalu berkomitmen untuk memastikan semua bahan bahan baku serta BTP yang digunakan sesuai dengan regulasi yang berlaku yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.
© Ferdike Yunuri Nadya/ Dream
Sementara itu, Quality Technical Service Lead Kraft Heinz Indonesia—Papua Nugini, Emerensiana Adi Dhae juga memastikan sistem kontrol kualitas dan keamanan pangan di perusahaannya telah menerapkan sistem standarisasi yang berlapis.
Standarisasi yang dimaksud mulai dari Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) sesuai persyaratan BPOM, sistem manajemen keamanan pangan dunia, (ISO 22000: 2018 dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), serta sistem standar internal dari The Kraft Heinz Company.
Terkait alergen, Emerensiana menambahkan, PT Heinz ABC Indonesia memiliki Global Food Allergen Policy yang menjadi acuan dalam pemilihan material, formulasi, termasuk aturan pencantuman bahan baku, nilai gizi, serta kandungan alergen pada label kemasan.
” Penerapan kebijakan ini menjadi hal penting untuk memastikan seluruh produk ABC diproduksi dengan proses yang benar dan seluruh bahan pangan yang digunakan juga terkomunikasikan secara transparan kepada konsumen,” ujarnya.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website dream.co.id. Situs https://ulinulin.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://ulinulin.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”