Mobil Honda Diklaim Aman Pakai Premium, Benarkah?

ulinulin.com – g src=”https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2018/10/15/f8286LtF/5574b1080423bdbf5f8b-3295.jpeg”>

200 unit All New Honda Brio diserahkan kepada konsumen di Jakarta pada 13 Oktober 2018

Industri otomotif Indonesia sedang bergairah menuju standar emisi baru Euro 4 dari sebelumnya Euro 2 guna mengurangi tingkat polusi udara yang disebabkan gas buang. Seiring dengan itu, kebutuhan BBM beroktan tinggi minimal RON 92 bakal lebih besar mengingat BBM tersebut yang dinyatakan memenuhi standar emisi Euro 4. Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 10 Oktober 2018 pemerintah melalui PT Pertamina menaikkan harga untuk beberapa jenis BBM di Indonesia. Khusus Pertamax naik sebesar Rp 900 dari sebelumnya Rp 9.500 per liter menjadi Rp 10.400 per liter.

Kondisi ini membuat sebagian pengguna BBM Pertamax berpikir ulang memilih BBM untuk mobil tunggangannya. Sebagian setia dengan Pertamax meski pengeluaran yang harus ditanggung lebih besar, tapi tak sedikit pula yang beralih ke BBM dengan oktan di bawahnya seperti Pertalite 90 dan Premium 88 yang harganya lebih murah. Bagaimana Honda menanggapi?

Premium oktan 88 tidak dianjurkan untuk mobil zaman now

Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy menuturkan rekomendasi dari pabrik untuk mobil zaman now mayoritas harus menggunakan BBM beroktan 92 seperti Pertamax dan Shell V-Power. Begitu pula dengan Honda juga merekomendasikan penggunaan BBM oktan 92 untuk semua produk terbarunya yang bermesin bensin. Namun, ada situasi tertentu dimana konsumen boleh menggunakan BBM yang lebih rendah seperti Pertalite dan Premium seperti di daerah-daerah yang sulit mendapatkan Pertamax sementara tangki bahan bakar sudah mendekati habis.

“Kalau rekomendasi kita itu adalah Oktan 92, tapi kalau Anda pergi ke suatu tempat dan tidak tersedia Pertamax Anda boleh isi Premium,” tutur Jonfis.

Pengecualian ini menurut Jonfis tidak hanya berlaku untuk merek Honda saja, tapi juga berlaku untuk semua merek mobil bensin yang dijual di Indonesia. Dalam keadaan darurat boleh menggunakan BBM di bawah standar. Dalam situasi normal, solusi ini tidak berlaku dan sangat tidak dianjurkan. Semua kendaraan baik itu mobil maupun motor harus menggunakan BBM yang sesuai dengan kompresi mesin. Memaksakan diri memilih BBM di bawah standar bisa berisiko terjadi detonasi pada mesin atau ngelitik.

Jadi, jangan coba-coba pakai Premium lagi kalau ingin mobil awet!

Kalau darurat banget, boleh sekali-kali pakai Premium

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cintamobil.com. Situs https://ulinulin.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://ulinulin.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”