PM Australia-Presiden China Akan Bertemu di Bali, Hubungan Mencair?

ulinulin.com – Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengatakan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 yang digelar pekan ini di Bali, Indonesia. Pertemuan itu akan menjadi yang pertama antara pemimpin Australia dan China sejak hubungan kedua negara memburuk beberapa tahun terakhir.

Seperti dilansir AFP, Senin (14/11/2022), Albanese menuturkan dirinya akan melakukan pembicaraan dengan Xi di Bali pada Selasa (15/11) besok. Dia mengharapkan pembicaraannya dengan Presiden China yang menjabat periode ketiga itu konstruktif.

“Kami memasuki diskusi ini dengan niat baik. Tidak ada prasyarat dalam pembicaraan ini. Saya mengharapkan dialog yang konstruktif,” ucap Albanese kepada wartawan saat dirinya mendarat di Bali pada Senin (14/11), untuk menghadiri KTT G20 yang akan digelar pada 15-16 November.

Pemimpin Australia dan China melakukan pembicaraan singkat saat KTT G20 digelar di Jepang tahun 2019 lalu, namun tidak pernah ada pertemuan duduk bersama secara resmi dalam lima tahun terakhir.

Beijing tetap menjadi mitra perdagangan terbesar bagi Canberra, namun hubungan kedua negara berhenti berkembang karena adanya perselisihan soal pengaruh dan perilaku China di kawasan Asia-Pasifik. Hubungan itu semakin memburuk setelah Australia menyerukan penyelidikan asal-usul virus Corona (COVID-19).

Beberapa waktu terakhir, ambisi Beijing di kawasan Pasifik semakin memicu kemarahan Canberra, terutama setelah China menangkap sejumlah warga negara Australia di wilayahnya, termasuk jurnalis Cheng Lei.

Namun terpilihnya Albanese menjadi PM baru tampaknya memberikan peluang untuk memecah kebuntuan yang menyelimuti hubungan kedua negara.

Lihat Video: Presiden China Xi Jinping Injakkan Kaki di Bali Hadiri KTT G20

Komunikasi pada level menteri antara Australia dan China kembali dilanjutkan pada Juni lalu, setelah terhenti selama dua tahun.

“Australia akan mengedepankan posisi kami sendiri. Saya berharap bisa melakukan diskusi yang konstruktif dengan Xi besok,” ucap Albanese.

“Saya telah mengatakan sejak saya menjadi Perdana Menteri, tapi juga sebelumnya bahwa dialog selalu menjadi hal yang baik. Kami perlu berbicara untuk mengembangkan rasa saling pengertian,” cetusnya.