Polri Didaulat Jadi Institusi Polisi Terbaik Kelima di Dunia Versi Gallup, Kalahkan UEA hingga Portugal

ulinulin.com – Di tengah kritikan tajam masyarakat dan kasus yang menyeret sejumlah petingginya, Polri didaulat menjadi institusi Polisi terbaik kelima di dunia.

Hal itu berdasarkan Global Law and Order Index 2022 yang dilakukan oleh lembaga survei dunia yang berada di Amerika Serikat, Gallup .

Menurut Gallup , Global Law and Order Index 2022 ini dibuat untuk membantu negara-negara mengukur kemajuan mereka dalam memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfokus pada perdamaian, keadilan, dan institusi yang kuat.

“Negara/wilayah dengan Skor Indeks Hukum dan Ketertiban tertinggi,” ucap keterangan dalam hasil survei yang diterbitkan pada 27 Oktober 2022.

Dilihat Pikiran-Rakyat.com dari laporan hasil survei Global Law and Order Index 2022, Selasa, 1 November 2022, Indonesia menempati urutan kelima dalam daftar tersebut.

Negeri seribu pulau ini berada 4 peringkat di bawah tetangganya, Singapura, yang menempati peringkat teratas.

Singapura menempati posisi puncak dengan Skor Indeks Hukum dan Ketertiban sebesar 96 poin.

Sementara Tajikistan berada satu peringkat dibawahnya dengan skor 95, diikuti Norwegia dengan skor 93 dan Swiss 92.

Kemudian di peringkat kelima, ada Indonesia dengan Skor Indeks Hukum dan Ketertiban sama dengan Swiss, yakni 92.

“Ini juga mencerminkan peningkatan di Indonesia, di mana kepercayaan meningkat menjadi 90 persen setelah tenggelam menjadi 81 persen pada tahun 2020 setelah tindakan keras terhadap demonstran meledak pada 2020,” kata Gallup .

Dengan skor sebesar 92, posisi Indonesia pun masih berada di atas sejumlah negara lainnya, seperti Mesir, Uni Emirat Arab, Finlandia, Islandia, dan Portugal.

“Hasil didasarkan pada perwakilan nasional, Sampel berbasis probabilitas di antara orang dewasa populasi berusia 15 tahun ke atas di 122 negara dan wilayah sepanjang tahun 2021,” tutur hasil survei tersebut.

” Gallup melakukan survei melalui telepon atau tatap muka dengan sekitar 1.000 orang dewasa di masing-masing negara atau wilayah ini,” katanya menambahkan.

Untuk hasil berdasarkan total sampel orang dewasa nasional, margin of sampling errorberkisar dari kurang lebih 2.0 hingga kurang lebih 5.5 poin persentase pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Margin kesalahan mencerminkan pengaruh data Bobot.

Selain kesalahan pengambilan sampel, pertanyaan kata-kata dan kesulitan praktis dalam melakukan survei dapat menimbulkan kesalahan atau bias ke dalam temuan jajak pendapat publik.***