ulinulin.com – Di lingkungan kerja, kamu tentu harus menunjukkan sikap suportif kepada rekan sekantor yang terlihat mengalami masalah. Hal ini berlaku ketika menduga salah satu rekan kerja mengalami depresi.
Ketika kamu bekerja, kamu menemukan salah satu rekan kerjamu bersikap berbeda dari biasanya. Teman sekantor ini terlihat murung, performa kerjanya menurun, dan berdampak pada tim.
Kamu mungkin akan berpikir, apakah rekan kerjamu ini mengalami depresi? Apa yang harus dilakukan ketika rekan kerja mengalami kondisi ini?
Sebelum kamu memutuskan untuk membantu rekan kerjamu, perhatikan hal-hal berikut.
Apa yang Bisa Kamu Lakukan Ketika Rekan Kerja Depresi?
1. Jangan langsung menduga rekan kerjamu memiliki depresi
© Freepik.com
Walaupun kamu merasa rekan kerjamu bersikap berbeda dari biasanya, kamu tidak bisa langsung menduga bahwa rekan kerjamu memiliki depresi.
Hal ini karena hanya tenaga profesional seperti psikolog dan psikiater yang bisa dan boleh melakukan diagnosis.
Meskipun demikian, kamu bisa memperhatikan berbagai gejala yang mungkin tidak disadari oleh rekan kerjamu. Dilansir dari Inc. Magazine, berikut beberapa gejala depresi yang bisa kamu perhatikan.
Jika kamu melihat rekan kerjamu menunjukkan beberapa gejala tersebut, kamu bisa mempertimbangkan untuk berbicara dan menawarkan bantuan kepada rekan kerjamu.
2. Tawarkan bantuan
© Freepik.com
Hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan jika rekan kerjamu menunjukkan gejala depresi. Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan terlebih dahulu.
Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah apakah kamu orang yang tepat untuk membicarakan masalah depresi ini kepada rekan kerjamu.
Jika kamu memiliki hubungan yang tidak begitu akrab dengan rekan kerjamu, mungkin kamu bukan orang yang tepat untuk berbicara langsung.
Kalau hal ini terjadi, sampaikanlah kekhawatiranmu kepada atasan agar rekan kerjamu mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Seandainya kamu ingin menawarkan bantuan, mulailah dengan menyampaikan kekhawatiranmu terhadap rekan kerja.
Menurut Beyondblue, kamu bisa memulainya dengan pertanyaan sederhana seperti “Apakah kamu baik-baik saja?”
Setelah itu, kamu bisa menawarkan bantuan yang sekiranya dibutuhkan oleh rekan kerjamu. Pastikan rekan kerjamu tahu bahwa percakapan kalian bersifat privat.
Jika rekan kerjamu merasa kurang nyaman untuk berbicara langsung denganmu, ajaklah untuk berbicara dengan orang yang dirasanya nyaman atau dipercaya. Misalnya atasan atau pihak HR.
Akan tetapi, apabila rekan kerjamu merasa nyaman berbicara denganmu, pastikan untuk mendengarkan dan biarkan ia menceritakan keluh kesahnya.
Tawarkan bantuan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Hal ini terutama jika tempat kerjamu menyediakan layanan kesehatan mental untuk karyawan.
3. Beri dukungan
© Freepik.com
Inc. Magazine menyebutkan bahwa hal yang terpenting ketika memberi dukungan kepada rekan kerja yang mengalami depresi adalah dengan melihat depresi sebagai penyakit, buat sebagai sebuah kekurangan.
Seperti penyakit pada umumnya, gangguan depresi dapat membaik apabila mendapatkan penanganan yang tepat.
Hal pertama yang bisa kamu lakukan sebagai bentuk dukungan adalah dengan membantu rekan kerjamu menyadari bahwa kehadirannya di tempat kerja penting dan berharga.
Kamu juga bisa membantu mengurangi stigma mengenai depresi dengan memastikan bahwa mengalami depresi bukanlah kesalahan.
Bentuk dukungan lainnya yang bisa kamu berikan adalah dengan mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama apabila rekan kerjamu mengalami gejala tertentu.
Kamu misalnya bisa mempelajari latihan pernapasan untuk membantu rekan kerjamu jika mengalami serangan panik.
Gangguan depresi dapat memburuk apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Untuk itu, penting bagimu untuk memberikan dukungan dan bantuan yang tepat ketika rekan kerja mengalami depresi.
Kamu juga bisa mendiskusikan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan apabila rekan kerja mengalami depresi serta isu-isu kesehatan mental lainnya di Glints Komunitas, lho.
Glints Komunitas adalah forum untuk bertanya jawab dengan sesama pengguna Glints. Yuk, tanya langsung dengan mereka.
Sumber
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website glints.com. Situs https://ulinulin.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://ulinulin.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”