Wajib Tahu, Inilah 7 Beauty Care dari Zaman Romawi Kuno

ulinulin.com – Berbicara tentang zaman Romawi kuno maka yang biasanya terlintas di pikiran kita adalah bangunan-bangunan kolosal atau kisah para rajanya yang dikenal sepanjang masa.

Tetapi ada juga hal menarik lain yang menjadi bagian dari kebudayaan Romawi kuno, yakni perawatan diri wanita. Dibuktikan dengan penggambaran dari wanita dalam lukisan atau pun seni patung zaman Romawi kuno yang selalu tampak sempurna.

Dibalik kesempurnaan tersebut ternyata ada beberapa hal yang dilakukan oleh wanita di zaman Romawi kuno untuk terlihat cantik dan tampak berkelas yang menjadi bagian dari kebudayaan di masa itu.

1. Perawatan Kulit

Bagi perempuan Romawi kuno, kulit yang ideal adalah kulit putih yang halus, tanpa noda dan kerutan. Memiliki wajah yang sempurna tentunya akan berpengaruh pada reputasi mereka dalam menemukan dan menentukan pasangan hidup.

Lalu bahan apa saja yang mereka gunakan untuk menjaga kesehatan kulit mereka? Bahan yang paling umum digunakan merupakan bahan yang masih digunakan juga oleh wanita zaman sekarang yaitu madu. Madu sendiri dikenal dengan kandungan antibiotik alaminya.

Bahan selanjutnya adalah susu. Bahan yang satu ini bahkan digunakan secara rutin oleh istri dari raja Nero, yaitu Poppaea Sabina. Dia menggunakan susu sebagai bahan untuk berendam dan juga sebagai bahan untuk membuat masker wajah yang dipakai semalaman.

Selain kedua bahan di atas ada juga bahan tidak biasa yang digunakan untuk perawatan wajah. Satu diantaranya adalah penggunaan plasenta dari domba. Ekstrak plasenta memiliki manfaat dipercaya dapat melawan penuaan dini.

2. Perawatan Gigi

Sama seperti masyarakat saat ini, memiliki senyum yang indah dengan memperlihatkan gigi yang putih menjadi hal yang banyak diinginkan, begitu pula pada masyarakat Romawi kuno. Masyarakat saat itu juga sangat memperhatikan keindahan gigi yang putih yang mana akan terlihat indah saat tersenyum atau tertawa.

Walaupun dapat dikatakan apa yang dilakukan masyarakat saat itu jauh dari kata menjaga kesehatan gigi di masa kini. Mereka menciptakan pasta gigi yang berasal dari batu apung, kulit telur, kulit kerang dan juga abu. Pasta gigi tersebut digunakan untuk membersihkan gigi mereka agar tampak putih bersih.

3. Makeup

Kulit putih dan warna kulit yang rata tak hanya diidamkan oleh masyarakat saat ini, hal ini juga diidamkan oleh masyarakat Romawi kuno. Pada zaman tersebut, kulit putih memperlihatkan kekayaan dan posisi yang tinggi. Karena biasanya orang-orang berkulit putih tak harus bekerja di bawah teriknya sinar matahari.

Kosmetik yang sering mereka gunakan adalah bahan yang dapat digunakan untuk memberikan kesan wajah yang lebih putih. Bahan bubuk berupa kapur atau timbal terkadang juga digunakan untuk menciptakan warna kulit yang putih.

Sayangnya sekalipun mereka mengetahui bahwa timbal berbahaya, tetapi memiliki kulit yang putih dianggap lebih penting. Tak hanya itu, memiliki pipi yang sedikit memerah juga dianggap memperlihatkan kesehatan dan juga menunjukan daya tarik.

Tak seperti bangsa Mesir kuno yang menggunakan lipstik dalam riasan wajah mereka, wanita Romawi kuno tidak menggunakannya. Disisi lain mereka lebih senang mewarnai kuku mereka dengan bahan pewarna merah yang diimpor dari India, tetapi hal ini biasanya hanya dilakukan oleh orang kaya saja.

4. Riasan Mata

Mata yang besar dengan bulu mata yang panjang adalah bentuk mata yang ideal bagi orang Romawi kuno. Selain itu bulu mata yang panjang adalah pembuktian bahwa seorang wanita menjaga kesucian mereka. Hal ini karena adanya anggapan bila bulu mata rontok diakibatkan oleh aktivitas seksual.

Bahan utama yang digunakan untuk merias mata adalah kohl yang dicampur dengan antimony dan jelaga. Batang yang berbentuk bundar biasanya digunakan sebagai alat untuk mengoleskan kohl tersebut. Batang tersebut biasanya terbuat dari kayu, tulang atau juga gading.

Eyeshadow yang biasa digunakan para wanita pada zaman itu adalah eyeshadow berwarna hijau yang didapat dari bahan mineral malachite atau warna biru yang didapat dari bahan mineral azurite. Sedangkan untuk alis, mereka lebih memilih warna yang gelap dengan bentuk yang hampir menyatu di bagian tengah.

5. Gaya Rambut

Gaya rambut dari zaman Romawi kuno hanya dibatasi untuk orang-orang tertentu. Gaya rambut pada masyarakat Romawi kuno juga menandakan banyak hal dari status sosial, kekayaan, usia hingga profesi. Gaya rambut yang natural dianggap sebagai orang tak memiliki uang dan tak berbudaya.

Wig juga telah digunakan pada masa Romawi kuno, yang biasanya terbuat dari rambut asli manusia. Wig berwarna pirang biasanya berasal dari Jerman, sedangkan wig dengan warna hitam di dapat dari India dengan harga yang cukup mahal. Selain menggunakan wig, masyarakat Romawi kuno juga mewarnai rambut mereka.

Pewarnaan rambut biasanya menggunakan beragam bahan yang diperoleh dari binatang atau yang dibalurkan pada rambut dan dibiarkan semalaman. Selain mewarnai rambut, mereka juga mengeriting rambut dengan menggunakan besi panas yang disebut dengan calamistrum.

Gaya rambut dari wanita zaman Romawi kuno selalu berubah, setiap gaya rambut mencerminkan siapa dan kapan orang yang berkuasa saat itu. Contohnya saja para ratu di zaman tersebut, masing-masing memperlihatkan beragam gaya rambut yang menjadi ciri khas mereka. walaupun begitu, tetap saja ada gaya yang konstan seperti gaya tutulus.